Jumat, 14 Oktober 2016

BELAJAR MENULIS PUISI DENGAN TEKNIK UNGKAP KREATIF MERANGKAI KATA



Dalam kegiatan belajar mengajar, tahap proses merupakan suatu tahap yang dianggap paling penting, karena pada tahap ini sangat menentukan hasil yang akan dicapai. Hal ini akan menjadi bermaakna bila siswa atau peserta didik dapat belajar dengan baik. Oleh karena itu, setiap pengajar penting memahami makna belajar sebagai suatu proses pentransformasian ilmu, membimbing, dan menciptakan situasi belajar yang menyenangkan bagi siswa.
Terdapat beberapa pengertian belajar menurut para ahli. Kesemua pengertian itu tentunya ada yang memiliki kesamaan dan ada yang berbeda. Di antaranya belajar adalah suaatu proses yang kompleks yang terjadi pada diri setiap orang sepanjang hidupnya (Arsyad, 1996: 1). Sedangkan menurut Morgan dkk (dalam Toeti Sukamto dan Udin, 1997: 8) belajar dapat didefinisikan sebagai suatu perubaahan tingkah laku yang relatif tetap dan terjadi sebagai hasil latihan dan pengalaman. Dalam pengertian itu dapat dirumuskan prinsip-prinsip belajar, yaitu (1) belajar adalah perubahan tingkah laku, (2) perubahan tersebut akibat latihan atau pengalaman, (3) perubaahan tersebut harus bersifat permanen dan tetap dalam kurun waktu yang relatif lama.
Kaitannya dengan pembelajaran sastra, agar terjadi proses pembelajaran yang diharapkan, maka dalam hal ini siswa benar-benar harus terlibat semaksimal mungkin dalam proses belajar. Mereka harus diberi pengalaman dengan cara berpartisipasi langsung dalam kegiatan sastra seperti menulis puisi.
Kegiatan menulis puisi akan menjadi sulit bagi siswa manakala mereka tidak diberi rangsangan serta pengetahuan bagaimana cara memulai dalam membuatnya. Sebaliknya, menulis puisi akan menjadi sangat mudah dan bahkan menyenangkan bagi siswa apabila mereka dirangsang dengan teknik yang tepat.
Teknik ungkap  kreatif merangkai kata dapat dijadikan sebagai alternatif dalam pembelajaran menulis puisi. Teknik ini menurut Ampera melibatkan siswa menciptakan karya sastra dalam bentuk yang sederhana. Siswa diberikan kebebasan dalam mengungkapkan gagasan, perasaan, tanggapan, dan imajinasinya melalui rangkaian kata. Teknik ungkap kreatif merangkai kata dapat dilakukan oleh individu maupun secara kelompok.
Merangkai kata menjadi sebuah puisi akan menjadi kegiatan yang sangat menyenangkan. Jika dilakukan berkelompok, salah satu siswa mengawali dengan menulis satu kalimat apa saja di awal alinea. Disusul kemudian oleh siswa lainnya meneruskan, menuliskan secara berantai dengan memperhatikan kesatuan gagasan.
Dalam hal ini guru haruslah memberikan bekal terlebih dahulu kepada para siswa mengenai karya sastra sebagai suatu karya yang memiliki unsur-unsur yang bersistem, antara unsur-unsurnya memiliki hubungan timbal balik, saling menentukan. Sehingga pada saat siswa menulis tidak terjadi rangkaian kalimat yang masing-masing berdiri sendiri.
Contoh puisi kelompok I
(Siswa I) pagi yang gelap
(Siswa II) dengan wajah penuh harap
(Siswa III) dan langkah yang mengendap-endap
(Siswa IV) datang ke sekolah tidak disetrap…

Dapat dibandingkan dengan karya kelompok lain

(Siswa I) pagi yang gelap
(Siswa II) Memakai sepatu yang mengkilap
(Siswa III) Aku berlari penuh semangat
(Siswwa IV) Menuju rumah sorang sahabat…

Kedua contoh puisi di atas dapat menjadi acuan bahwa setiap kelompok akan menghasilkan karya yang berbeda walaupun diawali dengan kalimat yang sama pada awal alinea. Masing-masing kelompok akan berupaya mengerahkan segenap gagasan, imajinasi, dan rasa mereka dalam menciptakan karyanya.
Pembuatan karya sastra secara bersama-sama dan karya itu merupakan karya bersama nampaknya akan sangat menyenangkan bagi siswa. Mereka akan sangat bangga dengan karya itu. terlebih lagi mereka akan bersaaing dengan kelompok yang lain. Maka akan terjadi persaaingan yang sehat di antara mereka. Masing-masing akan berpacu untuk membuat karya yang terbaik.
Setidaknya ada tiga manfaat yang dapat diambil dalam kegiatan pembelajaran terssebut. Pertama, siswa mendapatkan pengalaman langsung, seperti dalam mencetuskan ide dan bekerja sama. Kedua, siswa memiliki kemampuan mengembangkan diri dan menunjukkan kemampuannya kepada orang lain. Ketiga, siswa lebih banyak berbuat dan mengembangkan keliaran imajinasinya.  
Walhasil tujuan pembelajaran seperti yang diharapkan akan tercapai karena guru membimbing dan mengarahkan, teknik penulisan yang menyenangkan, dan siswa terlibat langsung dalam penciptaan karya puisi. Semua senang semua menang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar